Minggu, 30 Juni 2013

Bagaikan Najis di Matamu

Di dalam kehidupan seseorang pasti akan menemui sebuah dilema, sedih dan senang, bahagia dan menderita, kebencian dan cinta, itu semua merupakan sunnatullah dan pasti terjadi pada tiap-tiap yang mahluk yag bernafas. Mari kita belajar menyadari batapa kotornya diri kita, betapa sombongnya kehidupan kita sebenarnya seolah-olah apa yang kita raih dan miliki sepenuhnya hasil usaha dan jerih payah kita!! tidak pernah menyadari bahwa semua yang terjadi merupakan karunia dan nikmat Tuhan Allah SWT. kembali ke judul ""Bagaikan Najis di Matamu",

Aq tidak pernah mengira kalau kamu akan mengobarkan api kebencian begitu dahsyatnya kepada diriku yang hina ini, seolah-olah aku orang yang telah menghancurkan seluruh harapan hidupmu, Tapi itu aku terima dengan lapang dada dan ikhlas! tapi jawab pertanyaanku,

-kesalahan terbesar apa yang aku lakukan kepada kamu??

sehingga kamu begitu membenci aku yang tidak pernah mengerti letak kesalahannya!!
kamu begitu angkuh, kamu menganggap seolah-olah kamu mahluk yang paling benar, sehingga tidak mau menerima, memaafkan dan menunjukan kesalahan orang lain.
Tidak kah kamu sadar dan menyadarinya. Ingatlah Allah itu Maha pemaaf, pemurah dan pengasih!!

Ada seorang guru murka terhadap muridnya,:
Guru "kamu murid yang tidak bertanggung jawab, mempermalukan nama sekolah, menyebarkan aib nama gurumu, dan menghancurkan repotasi yayasan ini"
sang murid "wahai guruku mohon maafkan kesalahan saya, dan sebenarnya apa yang terjadi sehingga engkau begitu murka terhadapku"
guru "tidak usah kau minta maaf, aku yang telah salah tidak mengajarkan moral kepadamu, sehingga kamu menjadi seorang yang terlaknat, saya keluarkan kamu dari skolah ini tanpa hormat"
sang murid "tapi..."
guru "aku tidak mentoleril kesalah kamu, cepat tinggalkan sekolah ini"
sang murid "iya saya akan tinggalkan sekolah ini, tapi sebelumnya mohon jelaskan kenapa dan mengapa"

begitu angkuh sikap dan pendirian guru tersebut, mengeluarkan muridnya tanpa memberi penjelasan apa kesalahan terbesarnya!
sangat tidak bijaksana keputusan di ambil hanya memandang sebelah mata.
sebuah keputusan akan cacad jika di landasi Hawa Nafsu dan pikiran panik dan kotor.
Penggalan di atas hanya menggambarkan keadaanku, seperti murid itulah aku sekarang, yang selalu bertnya "apa kesalahanku"
selalu memohon kepada Sang Maha Melihat "Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi, mohon berilah aku petunjuk dan ampunkan dosa yang begitu sangat besar sehingga dia sangat murka kepadaku"
atau mungkin aku sudah di anggap seperti Najis, tapi najispun masih bisa di sucikan sekalipun Mugholadzoh!!
Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan mengampuni dosa-dosaku, dan dosa-dosa orang yang telah membaca. Amiin.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas tapi sopan... yg penting jgn nypam!!